Showing posts with label Hikmah & Nasehat. Show all posts
Showing posts with label Hikmah & Nasehat. Show all posts

Wednesday, November 21, 2018

Keutamaan Bersedekah

KEUTAMAAN BERSEDEKAH

KEUTAMAAN BERSEDEKAH
Sedekah; Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah


KEUTAMAAN BERSEDEKAH - 

Sedekah bisa mengundang rezeki
Sedekah bisa menolak bala

Sedekah bisa menyembuhkan penyakit

Sedekah bisa memanjangkan umur


Yang paling penting adalah Allah sangat mencintai orang yang bersedekah

Nah, jikalau Allah sudah mencintai seseorang, kemungkinan ada 4 hal yang akan terjadi pada orang tersebut ;


*Tidak ada masalahnya yang tidak bisa diselesaikan*

Apapun itu, entah hutang yang belum terbayangkan , boleh jadi memang hutang itu belum sepenuhnya terselesaikan, tapi ketenangan sudah Allah hadirkan dalam hatinya, peluang sudah Allah munculkan, kesempatan-kesempatan sudah Allah berikan, tinggal menunggu waktu saja. Asal tetap bersabar, tetap istiqamah, tidak ada masalah yang tidak bisa ia selesaikan.


*Tidak ada keinginan yang tidak dijawab  oleh Allah*

Pasangan yang sudah berumah tangga sekian lama, ingin punya anak, rindui ia akan tangisan seorang anak, insya Allah akan Allah penuhi, seseorang yang ingin pergi haji, seseorang yang ingin bangun rumah, seseorang yang ingin pekerjaan. Kejarlah cintanya Allah, sebab apa?

Ketika Allah sudah mencintai seseorang tersebut, tidak ada keinginan yang tidak dijawab oleh Allah.




*Dengan sedekah bisa menggugurkan dosa*

*Kita akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah*



 ========

Sumber : Ust. Yusuf Mansur, Empat efek dahsyat sedekah, YouTube

Sunday, November 18, 2018

4 TIPS SIMPLE MENCEGAH RASA MALAS



 
4 TIPS SIMPLE MENCEGAH RASA MALAS
Orang Pintar biasanya malas, Nah kita?

4 TIPS SIMPLE MENCEGAH RASA MALAS

Penulis; Iradhatie Wurinanda; Jurnalis OkeZone

Banyak alasan yang membuat seseorang malas belajar. Bisa karena tidak paham, tidak suka dengan pengajarnya, lebih suka kegiatan ekstrakurikuler, dan masih banyak lagi. 

Biar bagaimanapun, agar mendapat nilai yang bagus, kamu tentu harus belajar. Cara-cara ini dapat membantumu menaklukkan kemalasan belajar dan semangat menekuni buku.

1. Memotivasi diri
 
Penyebab malas belajar salah satunya adalah karena tidak punya motivasi. Oleh karena itu, kamu harus punya tujuan dan target. Jika perlu, beri hadiah kepada diri sendiri jika kamu bisa mencapai nilai tertentu. Dengan begitu, semangat belajar akan muncul dengan sendirinya. 

2. Cari tempat yang nyaman untuk belajar
 
Suasana atau kondisi mempengaruhi mood dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nah, begitu juga dengan mood belajar. Kamu harus menemukan suasana dan tempat yang nyaman supaya bisa belajar dengan efektif. 

3. Lakukan, do it Now!
 
Jangan sekadar wacana, tapi harus dilakukan. Tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda belajar. Semakin lama menunda maka rasa malas akan semakin sulit dihilangkan. 

4. Disiplin
 
Setelah melakukan berbagai cara agar semangat belajar, saatnya kamu disiplin dan konsisten dalam menjalaninya. Disiplin bisa bersifat macam-macam, bisa dalam hal memotivasi diri, merencanakan sesuatu untuk masa depan, dan mencapai cita-cita.


-----------------
Source:

Tuesday, November 13, 2018

Amar Ma'ruf Nahi Munkar


AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kekhususan dan keistimewaan umat Islam yang akan mempengaruhi kemulian umat Islam. Sehingga Allah kedepankan penyebutannya dari iman dalam firman-Nya,

 “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. [Ali Imron :110]

Demikian pula, Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munafikin dengan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.[At-Taubah:71]

Ketika membawakan kedua ayat diatas, Syaikh Ibnu Taimiyah berkata,”Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan, umat Islam adalah umat terbaik bagi segenap umat manusia. Umat yang paling memberi manfaat dan baik kepada manusia. Karena mereka telah menyempurnakan seluruh urusan kebaikan dan kemanfaatan dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka tegakkan hal itu dengan jihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta mereka. Inilah anugerah yang sempurna bagi manusia. Umat lain tidak memerintahkan setiap orang kepada semua perkara yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang semua kemungkaran. Merekapun tidak berjihad untuk itu. Bahkan sebagian mereka sama sekali tidak berjihad. Adapun yang berjihad -seperti Bani Israil- kebanyakan jihad mereka untuk mengusir musuh dari negerinya. Sebagaimana orang yang jahat dan dzalim berperang bukan karena menyeru kepada petunjuk dan kebaikan, tidak pula untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Hal ini digambarkan dalam ucapan Nabi Musa.

Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata,”Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa. Sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya”. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya,”Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu. Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. Mereka berkata,”Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”. [Al-Maidah : 21-24]

Demikian pula firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
“Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil (sesudah Nabi Musa wafat) ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka, “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab,”Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab,”Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang dzalim”. [Al-Baqarah:246]

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan orang-orang yang selalu mewarisi tugas utama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, bahkan memerintahkan umat ini untuk menegakkannya, dalam firman-Nya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. [Al-Imron:104]

Tugas penting ini sangat luas jangkauannya, baik zaman atau tempat. Meliputi seluruh umat dan bangsa dan terus bergerak dengan jihad dan penyampaian ke seluruh belahan dunia. Tugas ini telah diemban umat Islam sejak masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai sekarang hingga hari kiamat nanti.

Syaihk Abdul Qadir berpandangan bahwa amar makruf nahi munkar adalah asas terpenting untuk memelihara masyarakat dan mengatur kebaikan di dalamnya, meskipun masih banyak kerusakan-kerusakan yang tertinggal di sana.

Amar makruf nahi munkar merupakan kewajiban atas setiap muslim, apa pun posisinya di tengah masyarakat. Pemerintah harus mencegah kemungkaran dengan tangannya, para ulama mencegah kemungkaran dengan lisannya, dan orang umum mengingkari kemungkaran dengan hatinya. (Al-Ghaniyyah, 1/44, 45)

Para ulama maksudnya adalah orang yang berhak mengatakan sesuatu itu baik dan boleh, atau sesuatu itu buruk dan haram. Sedangkan para penguasa dan masyarakat umum, tugas mereka ialah pelaksana apa-apa yang telah ditetapkan para ulama dalam masalah tersebut.

Para ulama yang menduduki posisi ini (menetapkan yang baik dan buruk) adalah para ulama yang menempuh jalan kezuhudan saja, bukan selain mereka, kriterianya ialah:

Hendaknya pelaksana amar makruf nahi munkar adalah seorang yang memiliki ilmu.

Mengetahui kemungkaran yang ia melarang orang-orang darinya dengan pengetahuan yang pasti (definitif), karena dikhawatirkan ia akan terjatuh pada prasangka-prasangka dan dosa tersebut. Oleh karena itu, wajib hukumnya mencegah dosa-dosa yang tampak tanpa harus meneliti dosa-dosa yang telah ditutupi, karena Allah melarang hal tersebut.

Hendaknya orang yang melaksanakan amar makruf dan nahi munkar mempertimbangkan kerusakan besar dan bahaya yang bisa saja menimpa dirinya, hartanya, dan keluarganya. (Hakadza Dzhahara Jail Shalahuddin, hal: 216)

Syarat Dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Segala sesuatu tentu tidak boleh bertindak secara asal-asalan. Terlebih dalam bab ibadah yang erat kaitannya dengan orang banyak. Karena itu, sebelum melakukan Amar ma’ruf nahi mungkar ada beberapa syarat atau ketentuan yang perlu diperhatikan bersama. Syekh Abdul Qadir telah menetapkan langkah-langkah amar makruf nahi munkar dengan beberapa persyaratan berikut ini:

1.   Melaksanakannya dengan lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan kata-kata yang penuh kemarahan. Wajib memperhalusnya dengan rasa simpati terhadap manusia disebabkan mereka telah terjatuh ke dalam pancingan setan.

2. Senantiasa sabar dan tawadhu’, menghindari hawa nafsu, menguatkan keyakinan, menghukumi dengan bijak dalam menangani perkara-perkara mereka.

3.   Menegur para pelaku kemaksiatan dengan cara yang santun dan baik, karena menegur dengan santun lebih berpotensi untuk diterima. Jika teguran dengan santun tidak mempan, hendaklah meminta tolong kepada orang saleh. Jika tetap tidak ada pengaruhnya, maka bawalah ia ke hadapan penguasa.

4.  Tidak berbicara panjang lebar tentang masalah-masalah yang diperselisihkan oleh para ulama di hadapan orang yang melakukan perbuatan tersebut. Contohnya, mazhab Hanbali mengingkari permainan catur, sedangkan mazhab Syafi’i mempebolehkannya. Sebab, berpanjang lebar di dalam perkara-erkara yang diperselisihkan akan menyebabkan pertentangan mazhab-mazhab lainnya, serta membuka pintu-pintu perdebatan dan permusuhan. Berlaku bijaksana di sini lebih wajib. Adab seorang yang berilmu lebih diutamakan ketimbang ilmunya. (Nasy’atu Al-Qadiriyah, hlm: 168)

Tujuan dari amar ma’ruf nahi mungkar adalah membangun masyarakat di atas pilar-pilar kebaikan serta membersihkan mereka dari segala macam bentuk kemungkaran. Dalam penerapannya, amal ibadah yang satu ini sering kali terjadi gesekan-gesekan dari pihak musuh. 

Karena itu, ketentuan yang ditetapkan oleh Syekh Abdul Qadir merupakan sebuah pandangan beiau agar penerapan amar ma’ruf nahi mungkar tidak hilang arah atau gampang terprovokasi oleh musuh. Sehingga bukan kebaikan yang diraih, justru dapat mengundang fitnah bagi umat islam itu sendiri. Wallahu ‘alam bis shawab!

Demikianlah amar makruf nahi mungkar dalam tinjauan hukum Islam, mudah-mudahan hal ini mendorong kita untuk melaksanakan dan menegakkannya dalam kehidupan.

AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Amar Ma'ruf Nahi Mungkar for Dakwah


[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun VI/1423H/2002M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016

Dan pendapat Syaikh Abdul Qadir Jailani, Karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, Penerbit Beirut Publishing, Jakarta Timur


8 Manfaat Salat Dhuha


8 MANFAAT SHALAT DHUHA


Salat dhuha memang sangat banyak baik untuk jasmani maupun rohani, sehingga akan sangat baik jika dilakukan setiap hari, dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai manfaat dari salat dhuha. Salat dhuha sendiri merupakan salat yang dilakukan pada saat matahari baru terbit sekitar pukul 08.00 sampai dengan waktu dzuhur.

Manfaat salat dhuha sendiri memang sangat banyak dan tentu saja sangat bermanfaat untuk seseorang, selain untuk membukakan pintu rezeki agar lebih baik, salat dhuha sendiri juga memiliki manfaat lain untuk kesehatan dan juga kecantikan. Adapun beberapa manfaat salat dhuha untuk kesehatan dan kecantikan adalah sebagai berikut:

Manfaat Salat Dhuha Untuk Kesehatan
Yang pertama adalah manfaat untuk kesehatan, salat dhuha sendiri memang tidak hanya bermanfaat untuk rohani saja melainkan juga untuk kesehatan. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut karena di dalam salat dhuha terdapat beberapa gerakan yang harus dilakukan, oleh karena itu salat dhuha juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu kegiatan dalam berolahraga.

1. Olahraga Tanpa di Sadari

Penjelasannya sendiri adalah salat dhuha dilakukan pada saat masih pagi hari yaitu  sekitar pukul 08.00 sampai dengan menjelang dhuhur, dan jam – jam tersebut merupakan waktu yang sangat baik untuk berolahraga, oleh karena itu melakukan salat dhuha sama saja dengan berolahraga karena nantinya bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tulang serta otot karena setiap persendian bergerak, mulai dari tangan, siku sampai dengan lutut dan kaki. Manfaat gerakan salat memang dapat memberikan efek olahraga tanpa di sadari.

2. Melancarkan peredaran darah

Selain itu juga salat dhuha membantu untuk melancarkan peredaran darah yang ada di dalam tubuh manusia karena semua pergerakan dalam salat dhuha sangat lengkap. Mulai dari mengangkat kedua tangan, membungkuk saat gerakan rukuk, kemudian juga gerakan sujud yang mana kepala berada lebih rendah dibandingkan badan dan darah tersebut juga mengalir ke kepala kemudian pada saat duduk aliran darah dinormalkan kembali.

3. Menormalkan Produksi Hormon

Selain itu juga sangat bermanfaat untuk menormalkan produksi hormon yang ada di dalam tubuh. Jadi salat dhuha memang sangat bermanfaat dan efektif untuk menjaga kesehatan tubuh, baik untuk bagian tubuh, organ tubuh sampai dengan beberapa cairan dan juga hormone dalam tubuh.

Manfaat salat dhuha untuk rohani

4. Membuat jiwa lebih tenang

Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan karena beberapa gerakan yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh, salat dhuha juga sangat bermanfaat untuk menjaga rohani, yang mana nantinya jiwa akan menjadi lebih tenang, terlebih lagi jika rezeki memang sudah dibukakan dan dipermudah di dalam mendapatkan rezeki.

5. Menghilangkan Stress

Selain itu salat dhuha maupun salat yang lainnya akan membantu umat muslim untuk bisa mendapatkan ketenangan batin sehingga terhindar dari stress. Stress sendiri merupakan salah satu hal yang sangat mengganggu dan bisa menimbulkan resiko terkena berbagai macam penyakit. Mulai dari mengambil air wudhu sebenarnya sudah bisa membuat batin dan pikiran menjadi tenang namun jika ditambah dengan salat dhuha tentu saja akan jauh lebih tenang. Jadi menurut sebagian besar orang, melakukan salat dhuha sendiri memang akan mendapatkan ketenangan dan juga rezekinya lancar sehingga beberapa umat muslim melakukan / menjalankan salat dhuha setiap hari.

Manfaat Salat Dhuha Untuk Kecantikan

Kecantikan merupakan salah satu hal yang sangat diimpikan oleh semua wanita, oleh karena itu selain dengan melakukan perawatan, umat muslim bisa juga merawat kecantikan dengan melakukan salat baik salat wajib / salat 5 waktu maupun sunah, salah satunya salat dhuha.

6. Kebersihan Muka

Selain beberapa manfaat di atas, salat dhuha juga sangat bermanfaat untuk kecantikan yang mana pada saat berwudhu wajah akan dibasuh dengan air bersih sehingga kulit juga akan selalu terjaga kebersihannya. Kemudian juga pada saat berwudhu dan saat membasuh wajah dengan tepat tentu saja kulit akan kencang sehingga tidak mudah kendur dan memberikan manfaat agar awet muda.

7. Wajah Berseri

Selain itu juga dengan menjalankan salat dhuha serta salat 5 waktu tentu saja kecantikan akan terpancar secara alami dengan sendirinya sehingga setelah berwudhu serta menjalankan salat biasanya wajah seseorang akan terlihat lebih berseri. Dan hal terseut juga sudah banyak yang membuktikannya.

Manfaat Salat Dhuha Untuk Kesuksesan

Selain berusaha, berdoa juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kesuksesan bagi setiap orang, untuk umat muslim sendiri cara berdoa adalah dengan menjalankan ibadah salat, termasuk salat dhuha.

8. Membuka Pintau Rezeki

Pada dasarnya salat dhuha memang sangat bermanfaat untuk membukakan pintu rezeki, tak hanya itu tetapi juga akan membantu dalam mendapatkan kesuksesan. Namun kesuksesan juga tidak bisa didapatkan hanya dengan berdoa tanpa ada usaha, oleh karena itu agar lebih seimbang dan juga menjadi berkah, semuanya harus dilakukan yaitu dengan berusaha dan ditunjang dengan berdoa, salah satunya dengan menjalankan salat dhuha tersebut. Jadi itulah beberapa yang perlu diketahui oleh semua umat muslim mengenai manfaat salat dhuha.

Tata Cara Salat Dhuha

Salat dhuha sendiri merupakan kegiatan salat sunah yang dilakukan dengan tujuan untuk membukakan pintu rezeki bagi umat islam dan hal tersebut memang sudah tertulis di dalam hadist Rasulullah. Namun sebelum kita membahas mengenai apa saja manfaat salat dhuhabagi umat muslim, kita akan membahas mengenai bagaimana tata cara salat sunah dhuha terlebih dahulu sehingga nantinya di dalam menjalankan salat akan lebih maksimal. Dan berikut ini adalah tata cara dari salat dhuha yang bisa diperhatikan:

Yang pertama adalah membaca niat di dalam hati sembari takbiratul ihram, bisa mengucapkan niat menggunakan bahasa Arab maupun bahasa sendiri yang terpenting adalah memang niat untuk melakukan salat dhuha.

Kemudian untuk langkah berikutnya adalah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah. Kemudian jika sudah selesai dalam membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek yang dibisa. Namun akan lebih afdol jika membaca surat Asysyams pada rakaat yang pertama dan pada rakaat yang kedua membaca surat Al Lail. Namun jika memang belum hafal, maka bisa membaca surat pendek yang lainnya.

Setelah itu melakukan gerakan ruku’ dan juga membaca bacaan tasbih sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan gerakan I’tidal serta membacakan bacaannya.

Kemudian lakukan gerakan sujud serta membaca tasbih sebanyak tiga kali dan diikuti dengan gerakan duduk di antara dua sujud serta membacakan bacaannya. Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan sujud kembali sembari membaca bacaan saat sujud.

Setelah semua gerakan tersebut selesai, berarti rakaat pertama sudah selesai, dan pada rakaat kedua, tata caranya sama dengan rakaat pertama. Kemudian setelah rakaat kedua selesai, pada saat tasyahhud akhir selesai, maka ucapkan salam sebanyak dua kali. Dan jika memang di dalam melakukan kegiatan salat dhuha memilih lebih dari dua rakaat, maka tata caranya juga tetap sama dan di dalam melakukannya juga jika sudah dua rakaat selesai maka salam begitu seterusnya.

Manfaat salat dhuha memang sangat banyak bagi kesehatan, tidak sampai di situ tentu Allah akan membukakan pintu rezeki bagi kita yang menjalankannya.




-------------
Sumber : 
http://manfaat.co.id/8-manfaat-sholat-dhuha-dan-tata-cara-melakukannya


12 Manfaat Sedekah


Sedekah (Bahasa Arab:صدقة; transliterasi: sadakah) adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadis digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”


1. Sedekah dapat menghapus dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99)


2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:

رجل تصدق بصدقة فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه

“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421)


3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)

Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”


4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)


5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.

من أنفق زوجين في سبيل الله، نودي في الجنة يا عبد الله، هذا خير: فمن كان من أهل الصلاة دُعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد، ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة

“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)


6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

والصدقة برهان

“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)

An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”


7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‏إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور

“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)


8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يا معشر التجار ! إن الشيطان والإثم يحضران البيع . فشوبوا بيعكم بالصدقة

“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)


9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:

مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ، من ثديهما إلى تراقيهما ، فأما المنفق : فلا ينفق إلا سبغت ، أو وفرت على جلده ، حتى تخفي بنانه ، وتعفو أثره . وأما البخيل : فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت كل حلقة مكانها ، فهو يوسعها ولا تتسع

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)

Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.

Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil?


10. Pahala sedekah terus berkembang

Pahala sedekah walaupun hanya sedikit itu akan terus berkembang pahalanya hingga menjadi besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ اللهَ يقبلُ الصدقةَ ، ويأخذُها بيمينِه ، فيُرَبِّيها لِأَحَدِكم ، كما يُرَبِّي أحدُكم مُهْرَه ، حتى إنَّ اللُّقْمَةَ لَتَصِيرُ مِثْلَ أُحُدٍ

“sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”)


11. Sedekah menjauhkan diri dari api neraka

Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api neraka. Semakin banyak sedekah, semakin jauh kita darinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

اتَّقوا النَّارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمن لم يجِدْ فبكلمةٍ طيِّبةٍ

“jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah” (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)


12. Boleh iri kepada orang yang dermawan

Iri atau hasad adalah akhlak yang tercela, namun iri kepada orang yang suka bersedekah, ingin menyaingi kedermawanan dia, ini adalah akhlak yang terpuji. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

لا حسدَ إلا في اثنتين : رجلٌ آتاه اللهُ مالًا؛ فسلَّطَ على هَلَكَتِه في الحقِّ ، ورجلٌ آتاه اللهُ الحكمةَ؛ فهو يَقضي بها ويُعلمُها


“tidak boleh hasad kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudia ia belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 73, Muslim 816)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel