Sedekah
(Bahasa Arab:صدقة; transliterasi: sadakah) adalah pemberian seorang Muslim kepada
orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah
tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena sedekah
tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah
mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadis digambarkan,
“Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”
1. Sedekah dapat menghapus
dosa.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار
“Sedekah dapat menghapus
dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani
dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya dosa dengan
sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang
dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja
bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil
harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk
bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak
dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan
dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah mereka merasa
aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang
yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99)
2. Orang yang bersedekah
akan mendapatkan naungan di hari akhir.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di
suatu, hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu
hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
رجل تصدق بصدقة فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
“Seorang yang bersedekah
dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR.
Bukhari no. 1421)
3. Sedekah memberi
keberkahan pada harta.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا
“Harta tidak akan
berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah
tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)
Apa yang dimaksud hartanya
tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan: “Para
ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu
hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi
‘impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan
kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka
pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini
dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
4. Allah melipatgandakan
pahala orang yang bersedekah.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang
yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka;
dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
5. Terdapat pintu surga
yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
من أنفق زوجين في سبيل الله، نودي في الجنة يا عبد الله، هذا خير: فمن كان من أهل الصلاة دُعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد، ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة
“Orang memberikan
menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu
dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika
ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil
dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari
pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil
dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)
6. Sedekah akan menjadi
bukti keimanan seseorang.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
والصدقة برهان
“Sedekah adalah bukti.”
(HR. Muslim no.223)
An Nawawi menjelaskan:
“Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian
karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
7. Sedekah dapat
membebaskan dari siksa kubur.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور
“Sedekah akan memadamkan
api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih
At Targhib, 873)
8. Sedekah dapat mencegah
pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
يا معشر التجار !
إن الشيطان والإثم يحضران البيع .
فشوبوا بيعكم بالصدقة
“Wahai para pedagang,
sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah
jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan
shahih”)
9. Orang yang bersedekah
merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan
dengan orang yang pelit:
مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ، من ثديهما إلى تراقيهما ، فأما المنفق :
فلا ينفق إلا سبغت ، أو وفرت على جلده ، حتى تخفي بنانه ، وتعفو أثره .
وأما البخيل :
فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت كل حلقة مكانها ، فهو يوسعها ولا تتسع
“Perumpamaan orang yang
pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi,
yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah,
dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai
ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada
kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap
lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya
namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah
kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah
kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Dan masih banyak lagi
dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang
bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil?
10. Pahala sedekah terus
berkembang
Pahala sedekah walaupun
hanya sedikit itu akan terus berkembang pahalanya hingga menjadi besar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّ اللهَ يقبلُ الصدقةَ ، ويأخذُها بيمينِه ، فيُرَبِّيها لِأَحَدِكم ، كما يُرَبِّي أحدُكم مُهْرَه ، حتى إنَّ اللُّقْمَةَ لَتَصِيرُ مِثْلَ أُحُدٍ
“sesungguhnya Allah
menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan
pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan
seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang
hingga sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”)
11. Sedekah menjauhkan
diri dari api neraka
Sesungguhnya sedekah itu
walaupun sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api neraka. Semakin
banyak sedekah, semakin jauh kita darinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda
اتَّقوا النَّارَ ولو بشقِّ تمرةٍ ، فمن لم يجِدْ فبكلمةٍ طيِّبةٍ
“jauhilah api neraka,
walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa
dengan kalimah thayyibah” (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)
12. Boleh iri kepada orang
yang dermawan
Iri atau hasad adalah
akhlak yang tercela, namun iri kepada orang yang suka bersedekah, ingin
menyaingi kedermawanan dia, ini adalah akhlak yang terpuji. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
لا حسدَ إلا في اثنتين :
رجلٌ آتاه اللهُ مالًا؛ فسلَّطَ على هَلَكَتِه في الحقِّ ، ورجلٌ آتاه اللهُ الحكمةَ؛ فهو يَقضي بها ويُعلمُها
“tidak boleh hasad kecuali
pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudia ia
belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan
ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 73, Muslim 816)
No comments:
Post a Comment