Tuesday, November 20, 2018

NADI PENGEMBARA


Oleh : Furqan Ar-Rasyid
NADI PENGEMBARALomba nulis puisi el-Asyi award + HUT KMA( keluarga Mahasiswa Aceh Mesir) gag menang .. !! haha….


Panasnya Sahara masih menyisakan luka

Menyibakkan titisan darah merah basah

Kulit terkelupas bak sayatan pedang dari neraka

Mengoyakkan daging-daging kesombongan

Mengukir pahatan besar pada garis-garis kerinduan

Pada bait-bait syair yang tulus

 Bismillah

Jejak kaki mulai menapak

Menorehkan tinta pada jantung peradaban

Menghitung pasir dari butir ke butir

Ya, mengulang sejarah sejak hari kau dilahirkan dalam tangisan yang panjang sementara orang-orang penyuh senyum menyambutmu hingga hari kau tingalkan mereka, akankah mereka menangis dan kau yang tersenyum?

Atau malah sebaliknya?




 Nadi pengembara

Itulah yang kumaksud

Detak nadi akan terus setiap saat meninggalkan jejak tanpa batas mengitari kepingan-kepingan waktu yang terbuang percuma

Tercampakkan dalam tumpukan sampah

Sementara orang lain mulai memungutnya satu-persatu

 Kini nadi pengembara kaku

Tak ada lagi detaknya

Takkan bisa menghapus lukisan sejarah itu atau mungkin menambahkan sebuah titik saja Biar kelihatan lebih indah

Tidak

Nadi pengembara takkan sanggup

  

Dar el Salam, 15 Maret 2009

No comments:

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel