Saturday, November 17, 2018

Bukti Kontradiksi Perjanjian Lama dan Sains

BUKTI KONTRADIKSI PERJANJIAN LAMA DAN SAINS

BUKTI KONTRADIKSI PERJANJIAN LAMA DAN SAINS
Naskah gulungan laut mati. Foto : https://domba2domba.blogspot.co.id

Bukti Kontradiksi Perjanjian Lama dan Sains

Hanya sedikit hal-hal yang  tersebut  dalam  Perjanjian Lama,  dan  juga dalam Perjanjian Baru yang menimbulkan konfrontasi  dengan  pengetahuan  modern.  Tetapi  jika terdapat  hal-hal  yang  tidak sesuai antara teks Bibel dengan Sains, maka soalnya menjadi sangat penting.

Dalam bab-bab  yang  terdahulu,  kita  telah  menemukan dalam  Bibel kesalahan-kesalahan sejarah dan kita telah menyebutkan beberapa  masalah  yang  telah  dibicarakan oleh  ahli tafsir Yahudi dan Kristen. Ahli-ahli Kristen condong   untuk   mengecilkan  persoalannya.    

Mereka berpendapat  bahwa adalah normal jika seorang pengarang buku  agama  menyajikan  fakta-fakta   sejarah   dengan menghubungkannya  dengan teologi, menulis sejarah untuk keperluan agama. Kita akan melihat dalam Injil  Matius, sikap  yang  bebas terhadap sesuatu kenyataan, dan kita dapatkan   tafsiran-tafsiran   yang   tujuannya   untuk menjadikan   yang  tidak  benar  menjadi  benar; suatu pikiran yang obyektif dan logis tidak akan merasa  puas dengan cara yang demikian.

Dengan  memakai  logika, orang dapat menunjukkan banyak kontradiksi  dan   kekeliruan   dalam Bibel. Adanya sumber-sumber  yang  berlainan telah menyebabkan adanya versi yang berlainan mengenai sesuatu  hikayat.

Tetapi di  samping itu kita dapatkan bermacam-macam perubahan, bermacam-macam  tambahan. Pada  mulanya  tambahan  itu sebagai  tafsiran,  tetapi  kemudian  naskah  asli  dan tafsiran disalin lagi dan semua isinya  dianggap  asli. Semua  ini  sudah diketahui oleh ahli-ahli kritik teks,dan mereka kemukakan secara jujur.

Mengenai Taurah, R.P. de Vaux dalam bukunya:  PengantarUmum   (Introduction  Generale)  yang ditulis  sebelum menterjemahkan Taurah telah menunjukkan  bermacam-macam kepincangan  yang tak  perlu  lagi saya ulangi di sini karena  banyak  lagi  yang  akan  saya  sebutkan  dalam penyelidikan ini.

Kesimpulan  dari  semua  itu adalah bahwa kita tidak boleh memahami teks-teks Taurah secara harafiah. Di bawah ini adalah suatu contoh yang menarik:

Dalam  Kitab  Kejadian (6, 3) Tuhan memutuskan, sebelumBanjir Nabi Nuh, untuk membatasi umur manusia,  palingpanjang  hanya  120  tahun.  "Hidupnya tidak akan lebihdari 120 tahun." Tetapi kemudian, dalam Kitab  Kejadian(II, 10-32) kita dapatkan bahwa sepuluh orang keturunanNabi Nuh hidup sampai umur antara  148  dan  600  tahun(lihatlah  tabel  mengenai anak turunan Nabi Nuh sampaiAbraham).

Kontradiksi  antara  dua  kalimat   tersebutadalah menyolok. Tetapi adalah mudah untuk menerangkan.Kalimat  pertama  (Kitab  Kejadian  6,3)  adalah   teksYahwist,   yang  sebagai  kita telah  membicarakannya,dibuat pada abad X S.M.

Sedangkan kalimat kedua  (KitabKejadian  II,  10-32)  merupakan  teks  yang lebih muda(abad   VI   S.M.)   dari    tradisi    pendeta-pendeta(Sakerdotal)   yang   merupakan   dasar  dari  silsilahketurunan (genealogi)  yang  memberi  gambaran  tentanglamanya  hidup  seseorang  secara tepat tetapi ternyatatidak benar dalam keseluruhannya. 

Kontradiksi dengan Sains modern  terdapat  dalam  Kitab Kejadian, yaitu mengenai tiga persoalan:

1). Penciptaan alam dan tahap-tahapnya.
2). Waktu penciptaan alam dan waktu munculnya manusia di atas bumi.
3). Riwayat banjir Nuh.


bersambung . . .

---------------------------
Sumber : 

BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern

Dr. Maurice Bucaille

Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta



No comments:

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel